Dinkes Kaltim Usulkan Koperasi Merah Putih Jadi Mitra Program Makanan Gratis

Mitra Strategis dalam Rantai Pasok Program Makan Bergizi Gratis

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menilai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebagai mitra yang sangat potensial dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang muncul selama implementasi program nasional tersebut.

Salah satu masalah utama yang dihadapi MBG adalah keamanan pangan. Banyak siswa dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disediakan dalam program tersebut. Hal ini memicu perhatian terhadap kualitas dan sumber bahan makanan yang digunakan. Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah keberadaan rantai pasok yang tidak jelas, yang berpotensi menyebabkan penggunaan bahan-bahan yang tidak aman atau bahkan kedaluwarsa.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menegaskan bahwa prioritas utama dalam pelaksanaan MBG adalah penggunaan bahan pangan lokal. Namun, ia menekankan pentingnya memiliki sistem rantai pasok yang terorganisir dan terverifikasi agar dapat meminimalkan risiko keracunan.

"KDMP bisa menjadi mitra strategis dalam pembelian bahan pokok," ujarnya. Ia menambahkan bahwa dengan adanya KDMP, proses pengadaan bahan makanan akan lebih terstruktur dan transparan. Sistem ini juga membantu memastikan bahwa semua bahan yang digunakan sesuai dengan standar sanitasi dan izin yang berlaku.

Keunggulan KDMP dalam Mendukung MBG

KDMP yang diresmikan secara serentak di seluruh Indonesia oleh Presiden Prabowo pada 21 Juli lalu memiliki berbagai bidang usaha yang sangat potensial sebagai pemasok bahan pokok. Di Kalimantan Timur, terdapat sebanyak 1037 unit koperasi merah putih yang tersebar di 10 kabupaten/kota.

Salah satu keunggulan KDMP adalah adanya toko sembako yang menyediakan berbagai jenis produk. Contohnya, beras yang langsung berasal dari Bulog serta produk lainnya yang memiliki sumber yang jelas dan terverifikasi. Selain itu, harga yang ditawarkan oleh KDMP juga lebih kompetitif dibandingkan pasar umum.

"Sehingga lebih tertata, lebih tahu sumbernya, sehingga bahan makanannya juga sesuai dengan standar sanitasi dan izin," jelas Jaya.

Pentingnya Pemilihan Jenis Makanan yang Sesuai

Selain itu, Jaya Mualimin juga menyoroti pentingnya pemilihan jenis makanan yang sesuai dengan kondisi lokal. Pemberian makanan yang tidak biasa dikonsumsi masyarakat setempat dapat memicu alergi atau reaksi negatif. Contohnya, kasus dugaan keracunan yang melibatkan puluhan siswa di Kalimantan Barat akibat konsumsi olahan ikan hiu.

"Harusnya kan haruan, tomang, yang ada lah gitu. Gabus, gabus lebih bagus. Udah murah, kemudian nilai proteinnya tinggi," tambahnya.

Tindakan Kolaboratif untuk Memastikan Keamanan Pangan

Untuk memperkuat keamanan pangan dalam program MBG, Dinas Kesehatan bersama Dinas Pangan diminta untuk mendampingi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam pelaksanaan program. Tujuannya adalah melakukan pemetaan sumber bahan pokok. Pemetaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bahan makanan yang akan dikonsumsi siswa dalam program MBG memenuhi standar kualitas dan keamanan.

Pemanfaatan KDMP sebagai mitra strategis dalam rantai pasok bahan pokok diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi program MBG. Dengan sistem yang terorganisir dan transparan, diharapkan keamanan pangan dapat terjamin, sehingga siswa tetap mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa risiko kesehatan.