
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang Mengesankan
Ekonomi Jawa Timur mengalami pertumbuhan yang mengesankan pada triwulan II/2025, dengan angka sebesar 5,23% secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan ini didorong terutama oleh kinerja sektor industri kimia dan alas kaki. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menilai bahwa sejumlah sektor industri di Jawa Timur memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan pada periode berikutnya.
"Industri kimia, farmasi, dan obat-obatan tradisional menjadi salah satu sektor yang berpeluang tumbuh. Selain itu, industri alas kaki dan tekstil juga menunjukkan prospek cerah, didukung oleh pengembangan kawasan padat karya," ujar Emil Dardak dalam acara Forum Ejavec di Surabaya, Selasa (12/08/2025).
Secara kontribusi, kata dia, sektor industri kimia, alas kaki, dan tekstil memang pertumbuhannya belum signifikan. Namun, ini justru menjadi peluang yang perlu didorong untuk lebih kuat. Apalagi pascapandemi Covid-19, banyak investor yang tertarik membangun pabrik di kawasan Nganjuk dan Madiun sepanjang 2023–2025.
Harapan besar diarahkan agar hal ini dapat menggairahkan kontribusi sektor tersebut untuk menopang industri manufaktur di Jawa Timur. "Terdapat 3 subsektor industri yang memberi kontribusi terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur."
Subsektor Industri Utama
Pertama, industri makanan dan minuman yang konsisten menjadi penopang utama dengan kontribusi sebesar 12,75% pada 2024, naik dari 12,26% pada 2023. Kedua, industri pengolahan tembakau, yang kontribusinya turun tipis dari 6,95% pada 2023 menjadi 6,92% pada 2024. Ketiga, industri kimia, farmasi, dan obat-obatan tradisional, kontribusinya naik dari 2,99% pada 2023 menjadi 3,00% pada 2024.
Terkait potensi pengembangan ekonomi Jawa Timur, Emil menyebut bahwa daerah tersebut memiliki fondasi industri yang kuat, khususnya industri padat modal dan berpotensi besar menjadi pusat perdagangan nasional. "Jawa Timur kontributor terbesar kedua industri pengolahan nasional (setelah Jawa Barat), utamanya industri padat modal," ucapnya.
Infrastruktur dan Akses yang Mendukung
Solidnya industri pengolahan Jawa Timur, kata dia, ditopang oleh ketersediaan infrastruktur dan utilitas antara lain Pelabuhan Tanjung Perak, Teluk Lamong, dan Pelabuhan Internasional Manyar (JIIPE). Selain itu akses ke jaringan tol Trans-Jawa, serta kemudahan akses jalur kereta, Kawasan Industri memadai seperti JIIPE (Gresik), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), dan KEK Halal (HIPS - Sidoarjo), tersedianya energi listrik dan gas industri.
Dia menegaskan Jawa Timur juga memiliki letak yang strategis, sehingga disebut sebagai Center of Gravity, terutama bagi Kawasan Indonesia Timur. Produksi Industri Pengolahan Jawa Timur menyokong kuatnya kinerja ekspor, utamanya komoditas emas perhiasan, tembaga, lemak minyak serta produk kimia.
Peningkatan Ekspor Non-Migas
Selain itu, Jawa Timur juga senantiasa mendorong ekspor non-migas berbasis UMKM, seperti kerajinan, makanan olahan, dan fesyen. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Timur tidak hanya berfokus pada industri besar, tetapi juga memberikan ruang bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk berkembang dan berkontribusi dalam perekonomian daerah.
0 Comments for "Wagub: Ekonomi Jatim Tumbuh Mengesankan di Triwulan II 2025"