
Inisiatif Kopdes Merah Putih untuk Menyediakan Obat dengan Harga Lebih Murah
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa inisiatif koperasi desa yang dikenal sebagai Kopdes Merah Putih akan memberikan layanan obat dengan harga lebih murah dibandingkan ritel modern. Salah satu model bisnis yang dicanangkan adalah apotek desa, yang bertujuan menjadi sarana masyarakat dalam mendapatkan obat dengan harga terjangkau.
Menurut Dante, kapasitas dari Kopdes Merah Putih mencapai 80.000 unit di seluruh Indonesia. Dengan estimasi tersebut, dia memperkirakan bahwa sekitar 40%-50% dari harga obat yang diberikan oleh pemasok dapat diberikan diskon. Hal ini berarti, apabila apotek desa menjual obat bebas, harganya bisa lebih murah antara 10%-20% dibandingkan toko ritel seperti Indomaret.
Skema ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan apotek desa dan meningkatkan daya tarik bagi masyarakat. Dante juga menyarankan agar pelaku usaha di bidang farmasi, baik milik negara maupun swasta, memberikan potongan harga secara signifikan kepada apotek desa. Langkah ini dinilai dapat menjadi alternatif dari skema serupa yang selama ini diberikan kepada rumah sakit.
Apotek desa yang tersebar hingga pelosok negeri diharapkan menjadi daya tawar yang kuat dalam menawarkan layanan kesehatan yang lebih terjangkau. Selain itu, Dante menyatakan bahwa apotek desa akan menerapkan sistem konsinyasi dalam pasokan obat, bukan pembelian putus. Sistem ini mirip dengan praktik penjualan obat di rumah sakit atau apotek yang sudah ada sebelumnya.
“Sistem konsinyasi yang diterapkan di apotek desa tidak jauh berbeda dengan cara kerja apotek atau rumah sakit saat ini,” ujarnya.
Target Pemerintah dalam Pengembangan Kopdes Merah Putih
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menargetkan sekitar 10.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih beroperasi pada Agustus 2025. Meski demikian, Zulhas meyakini bahwa jumlah tersebut dapat melampaui target yang diharapkan pemerintah.
Dalam sebuah kesempatan, Zulhas menyampaikan bahwa segera pada Agustus 2025, sebanyak 10.000 Kopdes sudah beroperasi, minimal di bulan tersebut. Ia optimis dengan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pelaku usaha, inisiatif ini akan berjalan sesuai rencana.
Manfaat dan Potensi Apotek Desa
Kehadiran apotek desa diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di daerah yang kurang memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang memadai. Dengan harga obat yang lebih murah, masyarakat akan lebih mudah mengakses obat-obatan yang diperlukan tanpa harus pergi ke pusat kota.
Selain itu, penggunaan sistem konsinyasi juga akan membantu mengurangi risiko stok obat yang tidak terjual atau kadaluarsa. Dengan sistem ini, apotek desa dapat tetap menjaga ketersediaan obat tanpa harus membeli dalam jumlah besar setiap kali.
Pengembangan Kopdes Merah Putih juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal. Dengan adanya apotek desa, masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang lebih dekat dan murah, sementara para pengusaha lokal juga memiliki peluang untuk berkembang bersama.
Tantangan dan Strategi untuk Keberhasilan
Meskipun potensi besar terlihat, beberapa tantangan masih harus dihadapi. Misalnya, ketersediaan tenaga ahli yang cukup, distribusi logistik, serta pemahaman masyarakat tentang layanan apotek desa. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas lokal.
Strategi yang efektif termasuk pelatihan bagi petugas apotek desa, pendidikan masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara tepat, serta pengadaan infrastruktur yang memadai. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan apotek desa dapat berjalan secara optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
0 Comments for "Kopdes Merah Putih Tawarkan Obat 20% Lebih Murah"