
Peringkat Kota Termahal di Dunia Tahun 2025
Laporan Kekayaan dan Gaya Hidup Global Julius Baer 2025 menunjukkan perubahan signifikan dalam dinamika ekonomi global. Dalam laporan ini, disebutkan bahwa kehidupan sejahtera tidak hanya terkait dengan pendapatan, tetapi juga kemampuan untuk membeli dan menghabiskan barang serta jasa mewah yang biasanya dinikmati oleh individu berpenghasilan tinggi.
Survei ini mencakup 25 kota di seluruh dunia, dengan data harga dikumpulkan antara November 2024 hingga Maret 2025. Setiap kota dinilai berdasarkan total biaya rata-rata tertimbang dari 20 barang dan jasa mewah yang diperlukan untuk hidup sejahtera. Biaya tersebut kemudian dikonversi ke dalam dolar AS untuk memastikan standarisasi.
Kota Termahal di Dunia
Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, Singapura menduduki posisi pertama sebagai kota termahal di dunia. London kemudian menggeser Hong Kong ke posisi kedua, sementara Hong Kong berada di posisi ketiga. Selain itu, kota-kota lain seperti Monaco, Zurich, Shanghai, Dubai, New York, Paris, dan Milan juga masuk dalam daftar 10 kota termahal di dunia.
Jakarta di Posisi Ke-18
Jakarta menjadi kota nomor satu di Asia Pasifik dalam hal kenaikan harga, meskipun secara global menempati urutan ke-18. Dalam survei ini, Jakarta mencatat kenaikan harga pakaian pria sebesar 2,6% secara global dan 2,1% secara regional. Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan harga tertinggi di Jakarta pada tahun ini adalah biaya kesehatan yang meningkat sebesar 59,4% secara global dan 55,3% secara regional. Selanjutnya, harga operasi lasik naik sebesar 40% secara global dan 34% secara regional. Kenaikan harga juga terjadi pada sepatu wanita yang meningkat sebesar 33,4% secara global dan 36,4% secara regional. Sementara itu, harga sepeda motor juga mengalami kenaikan sebesar 33,4% secara global dan 26,7% secara regional.
Survei Gaya Hidup
Selain survei harga, Julius Baer juga melakukan Survei Gaya Hidup terpisah. Dalam survei ini, 360 individu berpenghasilan tinggi dari 15 negara diwawancarai pada bulan Februari dan Maret 2025. Tujuan dari survei ini adalah untuk memahami bagaimana orang kaya berbelanja dan berinvestasi.
Dengan data yang diperoleh, laporan ini memberikan wawasan mendalam tentang tren konsumsi dan investasi di kalangan individu berpenghasilan tinggi. Ini juga membantu memahami bagaimana perubahan ekonomi global memengaruhi gaya hidup mereka.
Kesimpulan
Laporan Julius Baer 2025 menunjukkan bahwa biaya hidup di banyak kota di dunia terus meningkat, terutama di kota-kota besar. Jakarta, meskipun tidak masuk dalam 10 kota termahal, tetapi masih mencatat kenaikan harga yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan ekonomi terhadap masyarakat menengah dan atas semakin meningkat. Dengan data yang diperoleh, laporan ini menjadi referensi penting bagi para pengambil kebijakan dan pelaku bisnis.
0 Comments for "Jakarta Puncak Kota Termahal, Singapura Nomor Satu"